KOMPAS.com - Orbit kini kian dipenuhi berbagai jenis satelit. Tidak mau
kalah dengan negara adidaya seperti Amerika Serikat, banyak negara
berupaya mengejar ketertinggalan dengan berlomba meluncurkan roket dan
menempatkan banyak satelit, untuk militer maupun komersial.
Rusia pada 5 Februari 2013 rencananya meluncurkan Roket Soyuz-2.1a membawa enam satelit Globalstar-2 F1. Mereka menyewa cosmodrome Baikonur dari Kazakhstan untuk peluncuran roket membawa satelit militer dan komesial serta membawa logistik dan astronaut ke Stasion Luar Angkasa Internasional.
Sedangkan Korea Selatan, baru saja berhasil meluncurkan Vehicle-I (KSLV-I) di Pusat Antariksa Naro di Goheung, 350 km selatan Seoul. Korea Selatan berhasil dalam upaya ketiga untuk menempatkan satelit ke orbit, setelah rival Korea Utara meluncurkan roket bulan lalu.
Dengan peluncuran roket tersebut, Korea Utara menyatakan telah siap bergabung dalam kekuatan ruang angkasa, di antaranya telah didahului oleh China, Jepang, dan India.
Sebelumnya, 28 Januari 2013, Iran juga berhasil meluncurkan sebuah roket dengan nama kode Pishgam (Pionir) berisi monyet. Monyet kembali hidup setelah bepergian ke ketinggian 120 kilometer untuk penerbangan sub-orbital.
Iran mengambil langkah besar untuk mengirim astronaut ke ruang angkasa pada tahun 2020, dengan berhasil meluncurkan monyet di atas atmosfer bumi.
Rusia pada 5 Februari 2013 rencananya meluncurkan Roket Soyuz-2.1a membawa enam satelit Globalstar-2 F1. Mereka menyewa cosmodrome Baikonur dari Kazakhstan untuk peluncuran roket membawa satelit militer dan komesial serta membawa logistik dan astronaut ke Stasion Luar Angkasa Internasional.
Sedangkan Korea Selatan, baru saja berhasil meluncurkan Vehicle-I (KSLV-I) di Pusat Antariksa Naro di Goheung, 350 km selatan Seoul. Korea Selatan berhasil dalam upaya ketiga untuk menempatkan satelit ke orbit, setelah rival Korea Utara meluncurkan roket bulan lalu.
Dengan peluncuran roket tersebut, Korea Utara menyatakan telah siap bergabung dalam kekuatan ruang angkasa, di antaranya telah didahului oleh China, Jepang, dan India.
Sebelumnya, 28 Januari 2013, Iran juga berhasil meluncurkan sebuah roket dengan nama kode Pishgam (Pionir) berisi monyet. Monyet kembali hidup setelah bepergian ke ketinggian 120 kilometer untuk penerbangan sub-orbital.
Iran mengambil langkah besar untuk mengirim astronaut ke ruang angkasa pada tahun 2020, dengan berhasil meluncurkan monyet di atas atmosfer bumi.
di kutip dari KOMPAS.com
Posted by 13:32 and have
0
comments
, Published at
No comments:
Post a Comment